-
Apa makna Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa?
-
Mengapa Pancasila tetap relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini?
-
Bagaimana Pancasila menghadapi tantangan globalisasi dan krisis nilai?
-
Contoh kritis: Bila ada kebijakan publik yang diskriminatif terhadap kelompok tertentu, itu berarti telah menyimpang dari sila ke-2 dan ke-5. Siswa perlu peka dan kritis menilai apakah kebijakan tersebut mencerminkan keadilan sosial.
-
Konteks keseharian: Dalam menghadapi perbedaan agama, suku, dan budaya di lingkungan sekolah, siswa diajak merenung: apakah tindakan saya mencerminkan semangat “Bhinneka Tunggal Ika” dan sila pertama?
-
Kritis terhadap zaman: Di era digital yang penuh arus informasi dan budaya luar, Pancasila menjadi filter nilai: Apakah semua budaya luar bisa kita adopsi? Mana yang selaras, mana yang bertentangan dengan Pancasila?
-
Ilustrasi kontekstual: Dalam situasi pemilu atau konflik sosial, Pancasila mengingatkan pentingnya musyawarah, toleransi, dan menghindari ujaran kebencian.
-
Pertanyaan reflektif: Ketika ada ketimpangan sosial dan kemiskinan, apakah negara telah menjalankan amanat sila ke-5?
-
Globalisasi dan Arus Budaya Asing
-
Tantangan nilai individualisme, hedonisme, dan konsumerisme yang bertentangan dengan semangat gotong royong.
-
-
Krisis Moral dan Korupsi
-
Pelanggaran nilai-nilai integritas dan keadilan yang bertentangan dengan sila ke-2 dan ke-5.
-
-
Radikalisme dan Intoleransi
-
Bertentangan dengan sila pertama dan ketiga. Pancasila menolak kekerasan atas nama agama atau ideologi.
-
-
Apakah saya sudah menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
-
Apa tantangan terbesar dalam mengamalkan Pancasila di zaman sekarang?
-
Bagaimana saya bisa membela Pancasila dari ancaman ideologi asing yang bertentangan?