A. Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
-
Asal Usul
-
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Kakawin Sutasoma, karya Mpu Tantular pada abad ke-14 di era Kerajaan Majapahit.
-
Pada salah satu pupuh, Mpu Tantular menulis:“Bhinna ika tunggal ika tan hana dharma mangrwa”yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu, tiada kebenaran yang mendua.”
-
Awalnya, ungkapan ini digunakan untuk merukunkan penganut Hindu-Siwa dan Buddha yang saat itu menjadi dua keyakinan besar.
-
-
Perjalanan Menjadi Semboyan Negara
-
Pada masa pergerakan nasional, semboyan ini kembali dihidupkan sebagai perekat bangsa yang beragam.
-
Setelah Indonesia merdeka, Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan sebagai semboyan resmi negara dalam Lambang Garuda Pancasila (Pasal 36A UUD 1945 hasil amandemen II).
-
Letaknya ada pada pita yang dicengkeram Garuda.
-
B. Nilai-Nilai yang Terkandung
-
Persatuan dalam KeberagamanMenghargai perbedaan suku, agama, ras, budaya, bahasa, adat istiadat, dan menjaga harmoni.
-
Toleransi dan Tenggang RasaMenghormati keyakinan, kebiasaan, dan pandangan orang lain.
-
Keadilan SosialTidak memandang rendah kelompok lain, memberi kesempatan yang sama.
-
Gotong Royong dan SolidaritasMemperkuat rasa kebersamaan untuk tujuan bersama.
-
Identitas Bangsa IndonesiaMenjadi jati diri dan perekat bangsa yang majemuk.
C. Makna untuk Kehidupan Berbangsa
-
Membentuk kesadaran nasional bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan.
-
Menjadi pedoman dalam mengatasi konflik sosial dan mendorong persatuan.
-
Mengajarkan bahwa Indonesia bukan hanya satu warna, melainkan mozaik indah dari ribuan budaya, bahasa, dan tradisi.
0 Comments:
Posting Komentar